Slideshow

Advertisement (468 x 60px )

Latest News

Jumat, 17 April 2009

Tak Ada Air Mata Yang Tak Bening

Negara menghendaki stabilitas.Masyarak at menghendaki ketertiban. Sejarahmenghendaki keamanan. Jiwa menghendaki ketenangan. Hati menghendakikeheningan. Mental menghendaki endapan. Dan seluruh kehidupan ini, diujungnya nanti, menghendaki ketentraman, keheningnan, kemurnian.Karena itu, agama menganjurkan kembali ke fithri.Kita berdagang, berpolitik, berperang, bergulat, bekerja banting tulang,bikin rumah, bersaing dengan tetangga. Yang tertinggi dari itu semua danyang paling dirindukan olh jiwa, adalah "air bening hidup".Hidup bagai gelombang samudera. Hidup bergolak. Segala pengalaman perjalananAnda adalah arus air sungai yang mencari muaranya.Masa muda melonjak-lonjak. Tapi masa muda berjalan menuju masa senja. Danmasa senja bukanlah lonjakan-lonjakan, melainkan ketenangnan dan kebeningan.Maka, lewat naluri ataupun kesadaran, setiap manusia mengarungi waktu untukpada akhirnya menemukan "air bening".Ada orang yang dipilihkan oleh Tuhan atau memilih sendiri untuk mengembaralangsung ke gunung-gunung dan menemukan sumber air murni. Orang lainmenunggu saja saudaranya pulang dari gunung untuk dikasih secangkirkebeningan. Orng yang lain lagi menjumpai dunia adalah kotoran, maka iaciptakan teknologi untuk menyaring kembali air itu dan menemukankebeningannya.Sementara ada orang yang hidupnya menyusur sungai, parit-parit kumuh,got-got, kubangan-kubangan. Sampai akhir hayatnya tak mungkin ia memilihsesuatu yang lain, karena mungkin tak punya kendaraan, tak punya kapal,bahkan tak punya sendal untuk melindungi kakinya dari kotoran-kotoran.Ketidakmungkinan itu mungkin karena memang 'dipilihkan' oleh Yang EmpunyaNasib, tapi mungkin juga didesak oleh kekuatan-keuatan zamn yang membuatnyasenantiasa terdesak, terpinggir dan tercampak ke got-got.Bagaimana cara orang terakhir ini menemukan air bening?Di dalam sembahyangnya, permenungannya, penghayatannya, kecerdasannya sertakepekaan hatinya. Ia tahu tidak ada air yang tak bening.Semua air itu bening. Tidak ada "air kotor", melainkan air bening yangdicampuri oleh kotoran.Dengan menemukan jarak antara kotoran dengan air bening, tahulah ia danketemulah ia dengan sumber kebeningannya. Ia terus hidup di got-got, danjustru kotoran-kotoran itu makin menyadarkannya pada keberadaan air beningdalam got-got.Adakah makna hal itu dalam kehidupan Anda?
Emha Ainun NadjibDari Buku "Secangkir Kopi Jon Pakir"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas partisi anda